Translate

IFFC mengundang anda bergabung dan ikut serta dalam pengembangan dari site ini, dalam prosesnya banyak kemungkinan yang bisa terjadi. hal ini tak terlepas dari kunjungan, komentar dan saran dari anda semua yang sangat kami harapkan. dengan kerja keras diharapkan nantinya akan menjadi salah satu site terlengkap yang menghadirkan berbagai artikel, kiat-kiat, saran dan info terkini mengenai frehwater fish.

Saya mengapresiasi kunjungan anda dan sangat menghargai junker yang selalu meninggalkan jejak bukan seorang silent rider yang cuman jadi tukang intip. Hargailah hasil karya blogger dalam pengadaan thread dengan meninggalkan jejak walau hanya beberapa patah kata.

klik sharing --> mempromosikan site
klik fans page --> berlangganan kiriman via FB
klik
join this site --> terkait dengan IFFC

Minggu, 01 April 2012

AQUASCAPE

Aquascape, Pesona Tanaman Air yang Menyejukkan


Aquarium yang awalnya sangat identik dengan hobi, belakangan justru menjadi bagian dari aksentuasi sebuah hunian agar terasa lebih ‘hidup’. Bahkan, tidak sedikit yang justru menjadikan benda ini sebagai point of interest ruangan dalam sebuah hunian. Bagi Anda yang sedang mengalami kebosanan dengan tampilan akuarium yang identik dengan ikan sebagai pusat perhatian utama, kenapa tidak mencoba beralih dengan menghadirkan aquascape sebagai alternatif pilihan. Sebab, hijaunya tanaman air akan memberikan kesegaran serta kesejukan dalam hunian. Terlebih juga ditambahkan ikan serta sentuhan lighting. 

Paduan tersebut pastinya akan makin membuat tampilan aquascape terlihat lebih eksotik. “Berbeda dengan akuarium yang menjadikan ikan sebagai pusat perhatian,aquascape justru menjadikan ikan hanya sebagai hiasan atau aksen pemanis saja. Sebab, perhatian utamanya berada pada tanaman air,”ungkap Andy, Karyawan Ocean Aquarium Centre, Kompleks Citra Mas Blok A No 1-3 Batam. Meski keberadaan ikan hanya sebagai pemanis, tapi tidak berarti semua jenis ikan bisa melengkapi aquascape. Sebab, ada beberapa jenis ikan yang justru bisa merusak tumbuhan atau bahkan memakan tumbuhan hingga habis. “Jika ingin menambahkan ikan dalam aquascape kita harus benar-benar jeli memilih jenis yang cocok. Dan ikan yang dipilih harus benar-benar bersahabat dengan tanaman air bukan justru merusaknya,”jelas Andy. 

Bukan itu saja, jumlah ikan yang akan ditambahkan dalam aquascape juga harus diperhatikan. Yakni disesuaikan dengan jenis tumbuhan yang mendominasi aquascape. Apakah jenis tumbuh merambat, membesar atau menjalar. Jenis tumbuhan yang merambat misalnya. Tanaman jenis ini cenderung mempersempit ruang gerak ikan. Sehingga, jumlah ikan yang ditambahkan dalam aquascape yang didominasi tumbuhan rambat tidak boleh terlalu banyak dan juga harus jenis yang suka tumbuhan rimbun. Sebut saja, molly, guppy atau platy. “Keterbatasan ruang gerak akan membuat ikan cepat mati. Dan ikan yang mati bisa membuat tanaman rusak atau mengalami pembusukan batang karena akibat pencemaran protein yang berasal dari bangkai ikan,”terangnya. Selain ikan, ornamen berbentuk akar pohon yang sudah menjadi fosil bisa juga menjadi pemanis untuk memperindah tampilan aquascape. 

Hanya saja, agar lebih awet sebisa mungkin ornamen tersebut menggunakan kayu bakau yang memang tahan air. (*) Ganti Air Seminggu Sekali tak berbeda dengan akuarium yang didominasi ikan, aquascape juga butuh perawatan secara berkala. Baik dari sisi pembersihan maupun perawatan tumbuhan sebagai elemen utama pengisi aquascape. Sebut saja pemupukan maupun pemangkasan layaknya tumbuhan darat. Perawatan ringan yang bisa dilakukan secara rutin adalah pembersihan lumut atau kotoran yang menempel pada permukaan kaca. Yakni dengan menggunakan alat khusus yang bisa diaplikasikan dari kaca bagian luar. “Untuk menjaga kualitas air, kita bisa mengganti air seminggu sekali. Saat penggantian, kita cukup menggantinya setengahnya saja. Sebab, ikan sangat sensitif dengan air baru yang ditambahkan ke dalam akuarium,”ungkap Andy, Karyawan Ocean aquarium Centre Batam. 

Mengingat kualitas air yang terkadang mengandung kaporit, penggantian air sebaiknya juga diberikan tambahan anti klorin. Jika penggantian air akuarium berisi ikan biasanya disarankan ditambah garam kasar (bukan garam dapur), itu tidak berlaku untuk aquascape. Sebab, penambahan garam justru bisa membunuh tanaman air yang ada di dalamnya. Selanjutnya, untuk perawatan tanaman, bisa dilakukan melalui pemupukan secara rutin dua kali sebulan menggunakan pupuk cair. Sebab, meskipun di awal pembuatan aquascape sudah diberikan pupuk, tapi tanaman tetap membutuhkan suplai nutrisi untuk pertumbuhan melalui pupuk cair. “Selain pupuk, tanaman juga butuh CO2 untuk proses fotosintesis. 

Namun, bila pertumbuhan tanaman sudah bagus, tidak perlu lagi diberikan tambahan alat penyuplai gas CO2. Sebab, walau bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, tapi di sisi lain, gas ini berbahaya bagi ikan,”katanya. Sehingga, alat penyuplai CO2 hanya dibutuhkan di awal pembuatan aquascape yakni untuk merangsang pertumbuhan akar tanaman agar kuat dan bisa tumbuh secara sempurna. Itulah kenapa di awal pembuatanaquascape, ikan belum boleh dimasukkan ke dalamnya. Hal lain yang harus dilakukan untuk menjaga keindahan tanaman air dalamaquascape adalah pemangkasan tanaman yang sudah terlalu rimbun atau panjang (untuk tanaman menjalar). Hanya saja, mengenai kapan saatnya pemangkasan dilakukan, semua tergantung selera pemilik. Itu karena ada orang yang justru suka tanaman rimbun, begitu juga sebaliknya. “Pada prinsipnya, pemangkasan bisa dilakukan jika akar tanaman sudah kuat dan kondisi tanaman memang sudah sehat. Itu karena, saat tanaman dalam kondisi sehat, biasanya tetap bisa hidup walau dipangkas,”jelas Andy. 

(*) Hindari Pencahayaan Lebih dari 12 Jam *Bisa Picu Pertumbuhan Lumut yang Membahayakan Tanaman PENCAHAYAAN merupakan faktor penting untuk dihadirkan dalam aquascape. Selain berperan untuk proses pertumbuhan tanaman yakni menggantikan cahaya matahari, kehadiran lampu juga penting untuk memperindah tampilan aquascape. Hanya saja, jika keberadaan lampu tidak dikelola secara benar, bisa juga menimbulkan efek yang kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman air yang ada di dalam aquascape. Mulai pembusukan batang hingga kematian tanaman. “Penambahan cahaya buatan memang penting untuk pertumbuhan dan keindahan tanaman. Hanya saja, pencahayaan ini sebaiknya diberikan tak lebih dari 12 jam. Sebab, pencahayaan yang terlalu lama justru akan merangsang pertumbuhan lumut,”kata Andy, Karyawan Ocean Aquarium Centre Batam. 

Keberadaan lumut tersebut, selain mengurangi keindahan aquascape, juga bisa membahayakan tanaman yang ada di dalamnya. Itu karena keberadaan lumut khususnya yang menempel pada tanaman bisa menghalangi sinar yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. “Keberadaan lumut juga akan membuat suplai CO2 yang dibutuhkan tanaman air akan diambil oleh lumut yang menempel. Yang terjadi akhirnya, tanaman menjadi kurang subur atau bahkan terganggu pertumbuhannya,”jelasnya. Sehingga, jika ada lumut yang menempel baik pada tanaman maupun pada kaca akuarium harus segera dibersihkan. Jika lumut tumbuh pada permukaan kaca bisa langsung dibersihkan. 

Tapi bila lumut menempel pada tanaman, daun yang ditumbuhi lumut harus dipangkas. Sebab, jika tidak dipangkas, lama kelamaan lumut akan menyebar hingga memenuhi permukaan tanaman air. Selanjutnya, bagi yang tetap ingin menghadirkan cahaya buatan agar tampilan aquascape tetap menawan, bisa mensiasatinya dengan menambahkan lampu sorot LED. Hanya saja, agar tidak membuat suhu air meningkat, pilih lampu dengan watt kecil. (*) Pastikan Pupuk Tanaman tak “Bocor” *Tips Menghadirkan Aquascape di Rumah UNTUK menghadirkan aquascape dengan tampilan yang menarik tapi tetap ‘aman’, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Baik itu dari awal pembuatannya maupun dalam hal perawatan. Lantas, apa saja yang penting untuk diperhatikan? 

Berikut beberapa tips yang diberikan Andy dari Ocean Aquarium Centre Batam sebagai panduan: 

1. Saat akan mulai ‘membangun’ aquascape, pastikan pupuk tanaman yang menjadi sumber utama makanan tanaman jumlahnya mencukupi dan tertutup secara sempurna oleh pasir. Dengan begitu, pupuk tidak akan ‘bocor’ dan mengotori air atau bahkan meracuni ikan yang ada di dalam akuarium. 

2. Sebelum menambahkan ikan sebagai pemanis aquascape, pastikan kondisi tanaman memang sudah kuat dan bisa hidup tanpa bantuan alat penyuplai CO2. Dengan begitu, tanaman bisa tetap subur meski tanpa bantuan alat. Sementara ikan bisa hidup tanpa terganggu gas CO2. 

3. Jika aquascape didominasi tanaman rimbun, pilih ikan yang mudah berkembang biak seperti molly, guppy dan platy. Bisa juga memilih ikan yang berwarna-warni seperti tetra. Itu karena ikan yang senang beranak lebih suka bersembunyi di antara rerimbunan tanaman. Sementara ikan yang berwarna-warni akan membuat tampilan aquascape lebih atraktif. 

 4. Sebelum menambahkan ikan dalam aquascape, pastikan ikan yang dipilih bukan ikan pemakan tumbuhan. Sesuaikan juga jumlah ikan dengan ketersediaan ruang gerak dalam akuarium agar tak mengganggu pertumbuhan baik pertumbuhan tanaman atau ikan itu sendiri. 

5. Untuk tahap pertama pembuatan aquascape, pastikan pencahayaan memenuhi 75 persen dari volume air. Ini penting untuk membantu memperkokoh pertumbuhan akar serta merangsang pertumbuhan tanaman. 

 6. Agar kualitas air tetap terjaga, tambahkan alat penyaring (filter) air serta penyuplai oksigen. Jangan lupa juga ganti air secara rutin seminggu sekali dengan menambahkan anti klorin agar air tidak membuat ikan stres atau bahkan membunuhnya. Ingat, cukup mengganti setengah dari keseluruhan air dan tetap mempertahankan air lama setengahnya. 

 7. Berikan pupuk air dua kali sebulan untuk menjaga kesuburan tanaman serta bersihkan juga lumut secara rutin agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman air. 

8. Pastikan suhu di dalam air tidak melebihi 26 derajat Celcius. Sebab, suhu yang lebih panas dari itu bisa mengganggu pertumbuhan tanaman atau bahkan bisa mati. Untuk menjaga temperatur air bisa ditambahkan chiller controlled yang dihubungkan melalui pipa instalasi. 

9. Pantau secara rutin kadar karbondioksida dalam air menggunakan indikator CO2 yang diletakkan di dalam air. Perubahan warna pada indikator menunjukkan kandungan CO2 dalam air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Fans Page

Exit Jangan Lupa Like Ya