Translate

IFFC mengundang anda bergabung dan ikut serta dalam pengembangan dari site ini, dalam prosesnya banyak kemungkinan yang bisa terjadi. hal ini tak terlepas dari kunjungan, komentar dan saran dari anda semua yang sangat kami harapkan. dengan kerja keras diharapkan nantinya akan menjadi salah satu site terlengkap yang menghadirkan berbagai artikel, kiat-kiat, saran dan info terkini mengenai frehwater fish.

Saya mengapresiasi kunjungan anda dan sangat menghargai junker yang selalu meninggalkan jejak bukan seorang silent rider yang cuman jadi tukang intip. Hargailah hasil karya blogger dalam pengadaan thread dengan meninggalkan jejak walau hanya beberapa patah kata.

klik sharing --> mempromosikan site
klik fans page --> berlangganan kiriman via FB
klik
join this site --> terkait dengan IFFC

Jumat, 10 Januari 2014

Red Cherry Shrimp (Neocaridina denticulata sinensis / Neocaridina heteropoda var. red)



Red Cherry Shrimp merupakan udang hias yang paling mudah dan sering ditemui di pasaran. Udang ini, memiliki warna merah berbintik transparan yang menarik. Red Cherry menyukai lingkungan yang bervegetasi, terutama yang berbentuk rumput (Moss). Red Cherry memakan hampir semua jenis alga yang tumbuh, sehingga cocok dipelihara sebagai pembersih akuarium (dari alga), terutama pada akuarium yang bertemakan aquascape.


Red Cherry jantan memiliki warna lebih menyala dan berukuran lebih kecil dibandingkan betinanya.
Udang hias ini mudah dipelihara dan mudah berkembang biak dengan sendirinya dalam akuarium.

Apperance: Intensive red shrimp, colour type of Neocaridina heteropoda. Red colour can be strenghten by feeding them with aliments rich in carotenoids. Intensivity of colour depends also from mood, stressed shrimp might loose all its colours. Females are more colourfull, especially when they are carrying eggs.
Origin:Taiwan (wild form comes from China and north Vietnam).
Size:Males to 2 cm, females to 3 cm.
Water conditions:Temp about 25 C, GH 12, pH 6,8-7,5. It's very sensitive to bad water conditions (nitrogen and copper)
Tank layout:They like tanks with sand substrate, plants and roots
Food:Algae, artificial aliments with spirulin. Natural and artificial aliments containing carotenoids, cyklop, arthemia. They love bananas :)
Breeding:No larvae stadium. Female carries eggs for 3 - 4 weeks. According to some sources eggs are orange, others say that they are greygreen, some say that they change colour from orange to dark green. Young shrimps born fully formed in number 30-50 and 2mm big. They become mature in age of 3 - 4 months. In the beginning they are transparent and hard to see in tank.


It's not completly sure if this shrimp exist in natural waters or if it was created from wild form. She loves algae, what (except for great look) says why it is so popular. Some sources say that they can even eat cyanosis. When thera are no algae in tank they should be fed. In temperature under 20 C it might not breed.
Other popular name for this shrimp is Neocaridina denticulata sinensis "Red Cherry" and Neocaridina denticulata sinensis "Fire Red"


Kamis, 09 Januari 2014

Rudolph "Red Nose" shrimp (Caridina gracilirostris)


Rudolph "Red Nose" Shrimp memiliki warna tubuh yang transparan dengan garis merah menyala memanjang dari kepala sampai dengan pangkal ekor, dan memiliki bentuk hidung yang panjang membentuk cula berwarna merah menyala, menjadikan udang ini unik dan sering disebut sebagai Pinokio Shrimp. 


Rudolph "Red Nose" dapat beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi air, dan lebih sering terlihat berenang atau berjalan di dasar daripada berdiam diri, terkadang udang ini akan melompat jika merasa terganggu. Rudolph "Red Nose" memakan lumut dan sebagian besar jenis tanaman air. Rudolph "Red Nose" jantan memiliki warna yang lebih menyala dibandingkan betinanya, sedangkan Rudolph "Red Nose" betina memiliki warna hampir bening (putih), dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dari jantannya


Apperance: Transparent carapax with red line from the bottom part of abdomen to tail. Extremely long, with red rostrum. Red color in C. gracilirostris body becomes more intensive when shrimp is on dark substrate, when we add a little bit of tannic or when there is not too much light over aquarium. It might be strengthen also by giving food rich in arytenoids. When shrimp is under stress red color might even disappear.
Origin: India
Size: Males to 3,5 cm, females to 4 cm.
Water conditions: Temp about 25 C, KH 8, pH 6,5-7
Tank layout: They like tanks with lots of plants and many hideouts like roots. Substrate should be made from dark sand
Food: Algae, artificial aliments with spirulin. Insects' larvae's. Vegetables, fruit and artificial aliments containing carotenoids.
Breeding:Low form. Female carries 50 - 100 eggs for about 4 weeks. Born larvae are very small and they need see water to evolve.

Peaceful and very attractive shrimp. It's less sensitive than other caridinas to nitrogen (it doesn't mean that it's not sensitive at all). It doesn't like too high pH. Tank should be at least 50 liters big for a group of over ten shrimps, per ratio bigger if we want to keep other caridinas with them. It is inappropriate to keep them with aggressive shrimps or fish.

C. gracilirostris likes to swim in open water. During transport you should be careful because it is easy to break its extremely long "nose" (it will grow back after moulting).

You can find this shrimp under these names: "Red Nose Shrimp", "Rudolph Red Nose Shrimp", "Needle nose Shrimp" or "Rote Nashorngarnele".

Penguin tetra (Thayeria boehlkei)


Panjang  : 8 cm
Suhu : 23 - 28 C
pH : 5,5 - 7,5
Hardness : 10
Family : Characidae
Peredaran : Amazon River 







Penguin tetra memiliki warna tubuh keperakan dengan garis horisontal berwarna hitam yang diapit oleh garis berwarna keemasan yang memanjang dari bagian belakang insang hingga ke sirip ekor bagian bawah.
 

Ikan ini cenderung berenang mendekati permukaan dengan gaya nya yang seakan akan bagian belakang tubuhnya (sirip ekor) berat. Penguin tetra mudah beradaptasi dan mudah dipelihara. Ikan ini menyukai lingkungan dengan banyak tanaman air disertai dengan kayu dan batu.
 


Penguin tetra betina dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang lebih bulat dan lebih besar dari jantannya. Penguin tetra akan tampak indah jika dipelihara dalam kelompok dalam suatu akuarium komunitas yang bertema aquascape.


Dwarf / Pygmy puffer fish ( Carinotetraodon travancoricus )

Panjang Jantan : 2,5 cm
Panjang Betina : 2,5 cm
Suhu : 24 - 28 C
pH : 7,0 - 8,0
Hardness : 8
Family : Tetraodon

Asal : India, Srilanka
  


Carinotetraodon merupakan salah satu dari jenis Tetraodon air tawar. Jenis ini adalah jenis ikan buntal yang mempunyai ukuran paling kecil, oleh karena itu Tetraodon ini mempunyai sebutan Dwarf / Pygmy Puffer Fish atau ikan buntal kerdil. Walaupun ikan ini berukuran kecil, Ikan ini mempunyai gerakan yang gesit dan membutuhkan ruang gerak yang cukup luas.

Ikan ini menyukai kondisi lingkungan yang bertanaman dengan diselingi kayu-kayuan. Hal ini dikarenakan Carinotetraodon suka menyaru dengan hijaunya daun untuk menyergap makanan kegemarannya, yakni keong air yang biasanya banyak ditemukan pada suatu akuarium bertema aquascape. Carinotetraodon menyukai arus yang tenang dan air yang tua (sudah diendapkan lebih dahulu), serta terfiltrasi dengan baik.

Ikan ini lebih menyukai makanan hidup seperti udang, dan cacing darah, dan sulit menerima / memakan pakan buatan.

Ikan ini dapat dipelihara bersama dengan ikan lain, tetapi perlu diperhatikan terkadang ikan ini akan mengganggu dan menggigit sirip ikan lain. Carinotetraodon memiliki sifat teritori terhadap jenisnya sendiri.

Carinotetraodon jantan dapat dilihat dari pola hitam nya yang terlihat lebih jelas dan tersebar memanjang dari mulut sampai ke pangkal ekor, sedangkan yang betina memiliki perut yang lebih penuh dan membulat lebih, dan berukuran lebih besar dari jantannya

Red-tailed Red Eye Puffer (Carinotetraodon irrubesco)


 
Merupakan salah satu jenis ikan buntal yang hidup di air tawar. Buntal ini adalah ikan asli Indonesia. Daerah persebarannya tidak luas, hanya dapat ditemukan di sungai Sambas, Kalimantan Barat dan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Habitat yang sering didiami oleh buntal ini adalah tepian sungai yang terdapat banyak vegetasi terendam. Ukuran buntal ini bisa dibilang mungil, maksimalnya hanya dapat mencapai 4,5 cm saja. Buntal mungil ini memiliki bentuk bulat lonjong dengan mata yang berwarna merah serta ekor yang berwarna kemerahan. Tubuhnya berwarna belang hijau muda dan coklat kehijauan dengan sedikit nuansa warna kemerahan. Terkadang corak tubuhnya tersebut tidak beraturan sehingga warna belang hijau-coklatnya tidak tampak. Bagian perutnya memiliki warna putih, membuat warna pada tubuhnya tampak menjadi kontras.
Buntal ini paling baik bila dipelihara dalam akuarium yang terdapat banyak tanaman air atau aquascape. Sebagai tempat perlindungan, tambahkan akar atau cabang bogwood selain untuk tambahan dekorasi. Penggunaan tanaman air yang mengapung untuk menghalangi cahaya yang masuk secara berlebihan juga sangat disarankan. Buntal mungil ini paling baik dipelihara dalam kondisi pencahayaan yang remang-remang atau redup. Usahakan kondisi sirkulasi air dalam akuarium dijaga tetap pada kondisi minimum.
Pergantian air secara rutin merupakan sebuah keharusan, karena buntal ini sensitif terhadap perubahan kualitas air. Karena ukurannya yang kecil, buntal ini dapat dipelihara dalam akuarium yang berukuran kecil, misalkan 45 x 30 x 30 cm atau berkapasitas 40 liter. Kondisi air yang dibutuhkan untuk pemeliharaan ; pH 6-7 temperatur air 24-28°C. Buntal ini dapat menerima segala jenis pakan hidup seperti kerang, siput, bloodworm atau juga dapat diberi pakan beku. Siput merupakan menu wajib yang harus diberikan secara teratur untuk mengikis pertumbuhan giginya yang tajam. Seperti halnya jenis buntal yang lain, giginya ini menjadi masalah karena bila giginya ini tidak dikikis akan terus tumbuh ke bawah hingga gigi tersebut kepanjangan. Bila anda memiliki aquascape, ikan ini dapat digunakan memangsa siput-siput yang merusak tanaman air.



Rabu, 08 Januari 2014

28 Species of Family Pangasiidae (Shark catfishes)


 1. Helicophagus leptorhynchus [  ].
  • Scientific Name         : Helicophagus leptorhynchus.
  • English Name            : --.
  • Distribution               : Asia.
  • Max. Length (cm)     : 47.2 SL.
  • Year                           : 2000.


 2. Helicophagus typus [  ].
  • Scientific Name        : Helicophagus typus.
  • English Name           : --.
  • Distribution               : Asia.
  • Max. Length (cm)     : 37.7 TL.
  • Year                           : 1857.


 3. Helicophagus waandersii [  ].
  • Scientific Name         : Helicophagus waandersii.
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia.
  • Max. Length (cm)     : 70 TL.
  • Year                           : 1858.


 4. Pangasianodon gigas [Mekong giant catfish].
  • Scientific Name         : Pangasianodon gigas.
  • English Name            : Mekong giant catfish.
  • Distribution               : Asia.
  • Max. Length (cm)     : 300 TL.
  • Year                           : 1931.


 5. Pangasianodon hypophthalmus [Striped catfish].
  • Scientific Name         : Pangasianodon hypophthalmus.
  • English Name            : Striped catfish.
  • Distribution               : Asia.
  • Max. Length (cm)     : 130 SL.
  • Year                           : 1878.


 6. Pangasius bocourti [  ].
  • Scientific Name         : Pangasius bocourti.
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 120 SL
  • Year                           : 1880


 7. Pangasius conchophilus [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius conchophilus
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 120 SL
  • Year                           : 1880


8. Pangasius djambal [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius djambal
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 90 SL
  • Year                           : 1846

9. Pangasius elongatus [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius elongatus
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 28.2 SL
  • Year                           : 2002

10. Pangasius humeralis [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius humeralis
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 38.9 SL
  • Year                           : 1989

11. Pangasius kinabatanganensis [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius kinabatanganensis
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 23.8 SL
  • Year                           : 1991
12. Pangasius krempfi [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius krempfi
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 120 SL
  • Year                           : 1949


13. Pangasius kunyit [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius kunyit
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 70.2 SL
  • Year                           : 1999


14. Pangasius larnaudii [Spot pangasius]
  • Scientific Name         : Pangasius larnaudii
  • English Name            : Spot pangasius
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 130 SL
  • Year                           : 1866

15. Pangasius lithostoma [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius lithostoma
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 25 SL
  • Year                           : 1989


16. Pangasius macronema [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius macronema
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 30 SL
  • Year                           : 1850

17. Pangasius mahakamensis [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius mahakamensis
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 18.2 SL
  • Year                           : 2002

18. Pangasius mekongensis [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius mekongensis
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : --
  • Year                           : 2003



 19. Pangasius myanmar [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius myanmar
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 23 SL
  • Year                           : 1991

20. Pangasius nasutus [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius nasutus
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 90 TL
  • Year                           : 1863


21. Pangasius nieuwenhuisii [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius nieuwenhuisii
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 60 TL
  • Year                           : 1904

22. Pangasius pangasius [Pangas catfish]
  • Scientific Name         : Pangasius pangasius 
  • English Name            : Pangas catfish
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 300 SL
  • Year                           : 1822


23. Pangasius polyuranodon [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius polyuranodon
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 80 SL
  • Year                           : 1852

24. Pangasius rheophilus [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius rheophilus
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 77.5 SL
  • Year                           : 2000
25. Pangasius sabahensis [  ]
  • Scientific Name         : Pangasius sabahensis
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : --
  • Year                           : 2003
26. Pangasius sanitwongsei [Giant pangasius]
  • Scientific Name         : Pangasius sanitwongsei
  • English Name            : Giant pangasius
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 300 SL
  • Year                           : 1931


27. Pseudolais micronemus [Shortbarbel pangasius]
  • Scientific Name         : Pseudolais micronemus
  • English Name            : Shortbarbel pangasius
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 100
  • Year                           : 1846


28. Pseudolais pleurotaenia [   ]
  • Scientific Name         : Pseudolais micronemus
  • English Name            : --
  • Distribution               : Asia
  • Max. Length (cm)     : 35 SL
  • Year                           : 1878






Senin, 06 Januari 2014

7 Tipe Dasar Aquascape

Dari berbagai gaya aquascaping yang ada saat ini, ada dua gaya yang mendominasi, yaitu Nature Style dan Dutch Aquascaping Style. Padahal ada banyak gaya lain yang menjadi sumber inspirasi dalam dunia Aquascaping, antara lain:

  • Nature Aquarium Style.
Gaya ini dipopulerkan oleh Takashi Amano melalui buku-bukunya, dan juga kompetisi aquascapingnya. Kebanyakan aquascaper mengacu pada gaya ini sebagai gaya yang ingin dikuasai dan dicapai. Gaya ini didasari pada meniru dan menangkap keindahan alam dalam aquarium sesorang, inilah kenapa disebut gaya "nature" (alami). gaya ini didesain untuk membuat aquascape yang simple dan terlihat natural. namun, terlepas dari pendekatannya yang simple, gaya ini sangat rumit dan tidak simpel.

beberapa contoh gaya ini yang didesain oleh Takashi Amano :

 

  • Dutch Styles 
Salah satu gaya aquascaping yang tertua, dan bagi sebagian orang merupakan aquascaping dengan pengaturan tata letak yang paling sulit untuk dikuasai. Gaya ini didasari oleh penyusunan tanaman-tanaman yang berwarna-warni penuh semangat dan menanamnya dalam kelompok-kelompok yang padat dan seragam. Aquasacper menemukan "depth" (kedalaman) dan "height" (ketinggian) dalam tata letak dengan mengikuti aturan "Golden Rule" atau "The Rule of Thirds". Singkatnya, aturan visual ini membagi sebuah aquascape atau gambar menjadi tiga bagian, dan menenpatkan "focal points" (titik pandang/fokus) di setiap bagian. Gaya Dutch ini menunjukkan penguasaan teknik memangkas (trimming), penempatan tanaman dan pemilihan tanaman.

berikut ini adalah beberapa contoh aquascape bergaya Dutch dari Netherland


  • German Style (Open Style) 
Gaya ini lebih dikenal sebagai kombinasi dari penanaman emersed (separuh tenggelam) dan submersed (tenggelam). Gaya ini juga dikenal dengan Biotope atau paludarium. Perancang atau aquascaper gaya ini seringkali memulai dengan menanam tanaman submergerd dan membiarkannya tumbuh dan muncul sampai ke luar aquarium. Kombinasi tanaman air dan tanaman lembab lainnya membuat gaya ini menarik, sehingga menciptakan suasana alami layaknya di sekitar air terjun, atau ditebing-tebing di tengah hutan.

Berikut beberapa contoh gaya ini dari Hans Paludarium dan Tuncalik Biotope:


  • Zen Garden Aquascapes 
Jika anda pernah melihat atau berada di taman bergaya oriental, anda akan merasakan ketenangan dan keseimbangan dari pandangan dan lingkungan sekitar. Gaya Zen ini seringkali dibayang-bayangi oleh gaya natural, yang mengambil prinsip dasar Zen dan mengembangkannya lebih lanjut ke dalam prinsip keseimbangan alamiah. Gaya Zen memfokuskan pada penciptaan tata letak yang rumit namun anggun dari kombinasi antara tanaman dan hardscapes (batu, kayu, dll). Taman bonsai merupakan contoh yang bagus untuk menggambarkan tata letak ini.

Zen menekankan pada relasi antar objek (dominasi dan subordinasi), sedangkan gaya Nature lebih kepada penciptaan tata letak yang natural (keseimbangan alamiah). Ada aturan estetika Jepang kuno yang mengatur tata letak sebuah Taman Zen (baik dalam aquarium maupun pada landscape). Contohnya, posisi bebatuan harus diatur dan disusun sedemikan rupa agar memenuhi prinsip Taman Zen. Tata letak Iwagumi dengan 3 batu misalnya, menggambarkan penggunaan teknik ini.

Berikut beberapa contoh Gaya Zen Garden dan Iwagumi dari Pjan dan Amano :


  • Taiwanese Style
Gaya ini semakin hilang dalam beberapa tahun terakhir. Gaya Taiwan ini berasal dari gaya Dutch, Zen Garden dan Gaya Naturenya Amano, yang bertujuan untuk menciptakan aquascape dengan dataran tinggi dan kedalaman. Selain mengatur tinggi-rendahnya, figur-figur replika kecil, bangunan atau objek lainnya yang diletakkan di dalam aquascape menunjukkan ciri khas gaya ini. Tujuan akhirnya adalah menciptakan pemandangan yang hidup.

Berbeda dengan gaya nature, gaya Taiwan ini mencoba menangkap pemandangan apa adanya dan sedetil mungkin. Sedangkan gaya Nature lebih abstrak.

Berikut beberapa contoh Taiwan Style, dari ADA 2001, SuperWen, dan Oliver Knott


  • Wabi-Kusa Style 
Gaya yang bersumber dari aquascape Jepang, diperkenalkan oleh Amano. Wabikusa memfokuskan pada penciptaan taman submersed/emersed. Bayangkan sebuah taman bonsai dan menenggelamkan separuhnya ke dalam air. Tanaman dalam gaya ini ditanam dan diletakkan pada sebuah bola tanah, kemudian diletakkan dalam sebuah tempat. Banyak aquascaper Wabikusa membuat sebuah pulau bola berisi tanaman yang dikelilingi oleh air. Pengaturan tanaman dalam Wabikusa juga dipengaruhi oleh Ikebana, yaitu seni merangkai tanaman/bunga dari Jepang.

Beberapa contoh Wabi-Kusa, dari Steven Chong, ADA, dan Ko WW


  • El Natural Style 
Gaya ini sangat berbeda dengan gaya aquascaping lainnya. Meskipun Gaya El Natural lebih merupakan teknik penumbuhan tanaman yang melibatkan penggunaan pencahayaan alami, tanah, dan penggantian air yang jarang, aquarium dengan gaya ini seringkali memiliki citarasa dan gaya aquascaping tersendiri. Gaya ini didesain dan diperkenalkan oleh Diana Walstad yang merupakan ahli lingkungan dan pengarang terkenal. Anda hampir tidak akan pernah melihat aquascape gaya ini dalam kompetisi-kompetisi aquascape utama, tetapi gaya aquarium ini banyak yang menyukai karena bergantung dan mengakar pada alam (bukan pada lingkungan buatan). Gaya ini menggunakan tanah biasa sebagai substrate, menggunakan tanaman sebagai filter, dan kotoran ikan sebagai pupuk, sehingga menciptakan ekosistem alami dalam aquarium.

Berikut beberapa contoh aquascape Gaya El Natural, dari Diana Walstad, Tom Barr dan Gordon Hartmann (1st price AGA 2004)

sumber : http://idrisaquadesign-aquascape.blogspot.com/2012/01/7-stylegaya-dalam-aquascape.html

Facebook Fans Page

Exit Jangan Lupa Like Ya