Dalam Ilmu Hidrologi dan Hidrolika ada berbagai konsep yang bisa diaplikasikan dengan pembuatan kolam, tank dan aquarium, salah satunya adalah konsep bejana berhubungan. salah satu fungsi dari penerapan teori ini pada kolam, tank dan aquarium adalah menjaga ketinggian air, menyamakan ketinggian air beberapa aquarium, tank dan kolam ( 2, 3 atau lebih ) serta mencegah terjadinya limpasan / luapan air akibat tersumbat atau tidak berfungsinya salah satu outlet / filter dalam proses penyaringan air atau lebih dikenal dengan Over Flow.
|
gambar 1. Bejana Berhubungan. |
Over Flow sangat mudah dalam pembuatannya, tapi dengan manfaat yang sangat besar karena jika permukaan air tidak terjaga akan dapat memungkinkan ikan peliharaan kita akan lepas dari bak, kolam, tank dan aquarium.
|
gambar 2. Aplikasi Syphon pada Over Flow Box |
Dalam dunia ikan hias teori over flow bukan hal yang baru dan sulit untuk dibuat, dapat berupa bak limpasan (bak over flow) untuk kolam, syphon pipe dan Over Flow Box untuk aquarium.
|
gambar 3. Over Flow Box |
|
gambar 4. Siphon-fed overflow made from 3/4 |
Mekanisme kerja sebuah bak
over flow berdasarkan prinsip bejana berhubungan ditunjukkan pada
Gambar 2. Akuarium mendapat pasokan air dari sump (filter) dengan
bantuan sebuah pompa, sehingga dengan waktu, permukaan air akuarium akan
meningkat. Peningkatan air akuarium ini akan dibatasi oleh tinggi bak
averflow (bak 1). Sehingga apabila melebihi ketinggian tersebut, air
akan jatuh ke bak 1. Meningkatnya ketinggian air di bak 1 akan diikuti
oleh naiknya permukaan air di bak 2, akan tetapi kenaikkan ini dibatasi
oleh tinggi pipa outlet di bak 2 sehingga air tumpah melalui pipa outlet
menuju sump atau filter. Dan begitu seterusnya sehingga terjadi
sirkulasi air secara terus menerus.
|
gambar 5. Beberapa alternatif outlet |
Suatu hal kritis yang
perlu diperhatikan dalam sistem ini adalah jangan sampai ada udara
terjebak di pipa T (penghubung bak 1 dan 2). Apabila sampai ada udara
terjebak disana maka sistem akan gagal berfungsi dan akuarium bisa
banjir. Oleh karena itu, sebaiknya pipa T dibuat dari bahan transparan
untuk dapat mengontrol ada tidaknya udara yang terjebak.
|
gambar 6. sistem kerja Over Flow |
|
gambar 7. Over Flow System |
Disain bak overflow bisa
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, sebagai contoh bak 1 pada pada
Gambar 3, bisa dibuat sama tinggi, atau berbagai modifikasi lainnya
seperti pada Gambar 5. Perlu diperhatikan bahwa ujung dari kedua ujung
pipa T harus selalu terendam air, agar udara tidak sampai masuk kedalam
pipa. Hal ini dapat diatur dengan memposisikan tinggi pipa outlet bak 2
selalu lebih tinggi dari ujung-ujung pipa T.
Untuk membebaskan udara dari
pipa T bisa dipasang sebuah "keran" udara pada bagian atas pipa,
sehingga udara terjebak bisa dikeluarkan dari sana dengan bantuan sebuah
pompa penghisap. Selain itu kehadiran keran ini juga akan mempermudah
inisiasi keterhubungan bak 1dan 2. Kalau tidak maka hal tersebut
harus dilakukan dengan cara penyifonan.
Outlet dari bak 2 ke sump
dapat pula dilakukan dengan berbagai cara, yaitu seperti pada Gambar 2,
melalui dasar bak 2. Atau seperti pada Gambar 5. Pemilihan ini
sepenuhnya tergantung pada kebutuhan dan selera.
|
gambar 8. Aquarium Over Flow Principal System |
|
gambar 9. Over Flow Mini Machine |
|
gambar 10. Modifikasi Over Flow untuk Aquarium |
|
|
|
gambar 11. Modern Over Flow |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar