Untuk mendapatkan ikan hias yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan, diperlukan pengetahuan dan teknik. Memilih ikan hias yang tepat dimulai dari pemilihan toko tempat membeli ikan, memilih ikan yang sehat, penempatan ikan pada akuarium, cara penggabungan antara satu ikan dengan ikan lain. Ikan yang bertipe agresif tidak baik jika terlalu banyak dalam satu akuarium, begitu juga penggabungan ikan dapat ditempatkan dalam satu akuarium dengan jenis sama atau berbeda.
Ini tipsnya :
a. Tempat pembelian ikan hias. Alangkah baiknya jika tempat beli ikan bisa diajak konsultasi, penjual ikan tidak hanya menjual, tetapi mengerti tentang jenis ikan hias, pakan, penyakit, dan cara penyembuhan, habitat, dan status konservasi dari ikan itu sendiri dengan begitu kita bisa bertanya lebih dalam tentang memilih ikan hias yang tepat dan ikut melestarikan alam dan menjaga berbagai satwa yang terancam punah.
b. Kondisi ikan. Perhatikan ikan yang akan dibeli, apakah aktif berenang atau terlihat loyo, tak bersemangat. Pilihlah ikan yang aktif berenang, disamping itu perhatikan kebersihan toko, akuarium pajangan dan warna airnya.
c. Letakkan ikan sejenis pada satu akuarium, selain adanya kesamaan bentuk, pakan dan karakter dari masing-masing ikan itu sendiri, misal berbagai jenis mas koki, tetra, rainbow, predator, dll.
d. Jika menyukai ikan hias agresif, pastikan jumlahnya tidak terlalu banyak dalam satu akuarium tetapi lebih dari 3 atau 4 ekor dan pastikan pemberian pakan tidak sering terlambat.
e. Perhatikan kualitas air, ph, suhu dan kadar oksigen yang terkandung dalam air.
f. Penerangan terhadap ikan sebagai pengganti sinar Ultra Violet.
g. Lakukan pengendapan terhadap air yang baru, atau dilakukan sewaktu penggantian air dalam jumlah besar (lebih dari 50 %) hal ini dilakukan untuk menghindari ikan sulit beradaptasi dan kematian dalam jumlah banyak.
h. Tangkarkan ikan yang baru dibeli sebelum digabungkan dengan ikan yang sudah lama mendiami tank, akuarium, atau kolam. hal ini bertujuan untuk membebaskan penyakit yang dibawa ikan yang baru dibeli dari lingkungan yang tak kita ketahui.
Perbandingan ikan jantan dan betina yaitu, 1 jantan sebanding dengan 2-3 ikan betina.
Untuk membedakan ikan jantan dan betina, berikut adalah ciri-ciri umum :
Ciri Kelamin Primer. Yaitu ciri yang berhubungan langsung dengan reproduksi. Organ yang berhubungan langsung dengan ciri ini adalah gonat dan salurannya. Gonad pada betina adalah ovarium dan salurannya sedangkan pada jantan gonadnya disebut testis dan vas de fern.
Ciri kelamin sekunder. Yaitu ciri yang tidak berhubungan langsung dengan reproduksi tetapi bisa digunakan untuk membedakan antara jantan dengan betina. Ciri sekunder sering dikelompokan sebagai ciri sekunder dimorfisme dan ciri sekunder dikromatisme.
Ciri sekunder dimorfisme. Yaitu adalah ciri sekunder berdasarkan morfologi seperti gerigi pada sirip, perbandingan ukuran tubuh, nonong dll.
Ciri sekunder dikromatisme. Yaitu ciri sekunder yang berdasarkan pada corak atau warna ikan misalnya warna ikan jantan yang berwarna warni sedangkan ikan betinanya berwarna kusam.
a. Tempat pembelian ikan hias. Alangkah baiknya jika tempat beli ikan bisa diajak konsultasi, penjual ikan tidak hanya menjual, tetapi mengerti tentang jenis ikan hias, pakan, penyakit, dan cara penyembuhan, habitat, dan status konservasi dari ikan itu sendiri dengan begitu kita bisa bertanya lebih dalam tentang memilih ikan hias yang tepat dan ikut melestarikan alam dan menjaga berbagai satwa yang terancam punah.
b. Kondisi ikan. Perhatikan ikan yang akan dibeli, apakah aktif berenang atau terlihat loyo, tak bersemangat. Pilihlah ikan yang aktif berenang, disamping itu perhatikan kebersihan toko, akuarium pajangan dan warna airnya.
c. Letakkan ikan sejenis pada satu akuarium, selain adanya kesamaan bentuk, pakan dan karakter dari masing-masing ikan itu sendiri, misal berbagai jenis mas koki, tetra, rainbow, predator, dll.
d. Jika menyukai ikan hias agresif, pastikan jumlahnya tidak terlalu banyak dalam satu akuarium tetapi lebih dari 3 atau 4 ekor dan pastikan pemberian pakan tidak sering terlambat.
e. Perhatikan kualitas air, ph, suhu dan kadar oksigen yang terkandung dalam air.
f. Penerangan terhadap ikan sebagai pengganti sinar Ultra Violet.
g. Lakukan pengendapan terhadap air yang baru, atau dilakukan sewaktu penggantian air dalam jumlah besar (lebih dari 50 %) hal ini dilakukan untuk menghindari ikan sulit beradaptasi dan kematian dalam jumlah banyak.
h. Tangkarkan ikan yang baru dibeli sebelum digabungkan dengan ikan yang sudah lama mendiami tank, akuarium, atau kolam. hal ini bertujuan untuk membebaskan penyakit yang dibawa ikan yang baru dibeli dari lingkungan yang tak kita ketahui.
Perbandingan ikan jantan dan betina yaitu, 1 jantan sebanding dengan 2-3 ikan betina.
Untuk membedakan ikan jantan dan betina, berikut adalah ciri-ciri umum :
Ciri Kelamin Primer. Yaitu ciri yang berhubungan langsung dengan reproduksi. Organ yang berhubungan langsung dengan ciri ini adalah gonat dan salurannya. Gonad pada betina adalah ovarium dan salurannya sedangkan pada jantan gonadnya disebut testis dan vas de fern.
Ciri kelamin sekunder. Yaitu ciri yang tidak berhubungan langsung dengan reproduksi tetapi bisa digunakan untuk membedakan antara jantan dengan betina. Ciri sekunder sering dikelompokan sebagai ciri sekunder dimorfisme dan ciri sekunder dikromatisme.
Ciri sekunder dimorfisme. Yaitu adalah ciri sekunder berdasarkan morfologi seperti gerigi pada sirip, perbandingan ukuran tubuh, nonong dll.
Ciri sekunder dikromatisme. Yaitu ciri sekunder yang berdasarkan pada corak atau warna ikan misalnya warna ikan jantan yang berwarna warni sedangkan ikan betinanya berwarna kusam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar