Seekor ikan air tawar yang ditemukan di Sungai Amazon di Brazil bernama Arapaima gigas, mampu bertahan hidup dari gigitan piranha. Ilmuwan yang mengamati Arapaima mencari tahu rahasia dibalik kekuatan pelindung pada sisik atau kulit untuk pengembangan baju besi.
Seperti diketahui karnivora yang hidup di air ini bisa melahap mangsanya menjadi tulang belulang hanya dalam hitungan menit. Piranha menjadi predator yang ditakuti dengan giginya yang tajam dan rahangnya yang kuat.
Dilansir Telegraph, Kamis (17/10/2013), ilmuwan terinspirasi dengan kemampuan Arapaima gigas dan mengembangkan perangkat pelindung dari besi yang kuat terhadap peluru dan serangan pisau. Para ilmuwan menemukan sisik pelindung hewan air tawar ini mampu menyerap dampak dari gigitan piranha dengan adanya proses peregangan dan memutar.
Hal inilah yang menyebabkan gigi piranha bahkan bisa patah. Sehingga, Arapaima gigas jarang menjadi mangsa predator mengerikan asal Amazon ini. Robert Ritchie dari University of California Berkeley mengungkap, sisik yang dimiliki ikan ini memiliki struktur khusus yang bisa tahan terhadap tekanan.
Ilmuwan menjelaskan, lapisan luar yang mengeras, membuat mereka tahan terhadap penetrasi gigi runcing. Kemampuan sisik ini bisa ditiru untuk pengembangan jenis baru dari pelindung tubuh dari perisai.
Arapaima adalah ikan terbesar yang ditemukan di sungai Amerika Selatan. Hewan ini bisa tumbuh hingga enam kaki tujuh inci untuk panjang dan berat sekira 220 pon. Para peneliti menggunakan sinar-X untuk menentukan struktur lapisan.
Diketahui setiap lapisan terbuat dari kolagen protein, yang juga ditemukan pada rambut dan kuku. Lapisan atas memiliki kandungan mineral yang tinggi, sehingga membuat lapisan ini keras. Sementara lapisan bawah memiliki kandungan mineral lebih rendah yang membuatnya lebih fleksibel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar