Oodinium merupakan jenis flagellata yang masuk kategori protozoa, tetapi beberapa sumber mengatakan bahwa Oodinium ini masuk kategori algae karena memiliki klorofil. Oodinium merupakan salah satu parasit yang sering menyerang ikan apabila kualitas air jelek. Kondisi ikan yang sedang stres juga dapat memicu timbulnya penyakit ini. Oodinium dapat menyerang ikan air tawar maupun laut, dimana untuk air tawar disebabkan oleh Oodinium pilularis atau Oodinium imneticum dan untuk air laut disebabkan oleh Oodinium ocellatum
Oodinium akan mencari ikan sebagai inang dengan segera, karena Oodinium akan mati dalam waktu 24 jam jika tidak menemukan inangnya. Oodinium akan menempel pada ikan dengan menggunakan flagellum yang kemudian akan membentuk batang (kaki) penghisap yang masuk ke dalam kulit dan selaput lendir pada insang ikan. Batang (kaki) penghisap ini akan merusak sel-sel disekitarnya dan menghisap nutrisi pada daging ikan (inang) sebagai makanannya.
Setelah makan dan berukuran dewasa, Oodinium akan melepaskan diri dari inangnya dan berenang bebas di air, kemudian Oodinium akan membelah menjadi lusinan sel baru yang siap mencari inang-inang yang baru.
Setelah makan dan berukuran dewasa, Oodinium akan melepaskan diri dari inangnya dan berenang bebas di air, kemudian Oodinium akan membelah menjadi lusinan sel baru yang siap mencari inang-inang yang baru.
Jika kurang atau tidak diperhatikan ikan akan diketahui terserang penyakit ini pada keadaan sudah parah atau bahkan pada saat sudah mati.
1. Ikan menggosok-gosokan tubuhnya ke benda-benda keras yang ada di akuarium seperti pasir dasar (gravel), kayu, filter internal, dll.
2. Ikan terlihat lesu dan lemah.3. Nafsu makan ikan berkurang.
4. Kehilangan berat tubuh.
5. Pernafasan menjadi cepat, terlihat ikan berusaha keras untuk bernafas, pergerakan insang makin cepat.
6. Sirip menutup ke tubuh.
7. Warna bintik putih kekuningan pada kulit (bagian tubuh) ikan atau terlihat seperti karat pada ikan.
8. Pada tahapan yang lebih lanjut kulit (sisik) akan copot.
Kehadiran penyakit ini pada awalnya sulit terdeteksi, pada tahapan awal yang perlu dicermati adalah kebiasaan ikan yang menggosok-gosokan tubuhnya ke benda-benda keras disekitarnya. Biasanya penyakit ini lebih sering ditemui pada sirip dan insang ikan. Untuk pendeteksian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menyorotkan senter pada ikan, kondisi ruang harus gelap. Cermati apakah ada kumpulan bintik putih kekuningan (menyerupai debu, bedak, tepung) pada kulit, sirip dan insang ikan tersebut
Oodinium akan menyerang segala jenis ikan, bahkan anak ikan yang baru berumur beberapa hari. Biasanya yang terserang penyakit ini dari ikan jenis Discus, anabantoids, danios, goldfish, dan killifish.
1. Tingkatkan suhu atau temperatur air, minimal 82F atau sekitar 28C.
2. Nyalakan lampu akuarium untuk beberapa hari.
3. Tambahkan garam akuarium, yang secara tidak langsung dapat membantu pernafasan ikan.
4. Rawat dengan tambahan obat (cupric sulphate) untuk penyakit Velvet (Oodinium), dimana target utamanya adalah sel-sel Oodinium yang berenang dalam air.
5. Hentikan penggunaan carbon filter selama perawatan.
6. Selalu menjaga kualitas dan kondisi air.
7. Hindari melakukan tindakan yang membuat ikan stres, seperti perubahan suhu secara mendadak, mengganti air secara keseluruhan, dll.
8. Berikan makanan yang cukup (tidak berlebih) dan bernutrisi pada ikan.
Gejala :Oodinium akan menyerang segala jenis ikan, bahkan anak ikan yang baru berumur beberapa hari. Biasanya yang terserang penyakit ini dari ikan jenis anabantoids, danios, goldfish, dan killifish.
Perawatan :
Ikan dari jenis catfish dan bottom feeder lainnya sangat sensitive terhadap obat-obatan untuk penyakit Velvet (Oodinium) – mengandung cupric sulphate, oleh karena itu gunakan sesuai dosis yang benar, sebaiknya digunakan pada akuarium karantina, dan apabila kesulitan untuk memindahkan ikan jenis catfish / bottom feeder tersebut dan atau untuk perawatan akuarium dapat dilakukan dengan mengurangi dosis dan menambah jadwal pemberian obat dengan selalu memantau kondisi ikan dari jenis catfish / bottom feeder tersebut.
Lakukan perawatan terhadap ikan yang terjangkit sedini mungkin, karena penyakit ini cepat sekali menular dan biasanya lambat terdeteksi.Pencegahan :Biasanya Jika ikan terkena velvet, ikannya akan berwarna gelap/hitam, sirip fin-nya menguncup, ikan cenderung suka menggesekkan tubuhnya ke benda di sekitarnya dan biasanya ngumpul di sudut/mojok.
Cara Pengobatan:
1. Karantina discus yang apabila dikhawatirkan terkena velvet
2. Masukkan chlorampenicol 1,5 gram+ Acriflavine 20 ml + 1-2 garam ikan ke dalam tank berisi kurang lebih 100 liter untuk karantina.
3. Pasang aerator dengan bukaan besar.
4. Pasang heater > 30 C.
5. Kalau airnya keruh dikemudian hari, lakukan penyifonan. Tambahkan larutan sama seperti sebelumnya. Lakukan seterusnya sampai discus terlihat sehat (biasanya 1 minggu).
6. Berikan pakan sedikit mungkin (puasa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar