Ikan Puyu (Anabas testudineus) merupakan spesies ikan air tawar yang hidup di rawa, sawah, tali air serta sungai
kecil di Kuantan (dan umumnya Sumatera, Kalimantan, Malaysia, Thailand,
Pilipina, Myanmar dan India). Ikan Puyu atau dengan nama lain ikan Betok (Anabas testudineus) atau masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo menyebutnya ikan betik termasuk ordo Perciformes, familia Anabantidae. Menurut Utomo, et al (2001) fekunditas individu ikan betik yang berukuran panjang total 18 cm sebanyak 17.235 butir telur. Ikan ini mulai matang kelamin pada ukuran 14 cm. Musim pemijahannya pada awal musim penghujan.
Pakan alaminya dari jenis ganggang, plankton, perifiton dan serangga air. Mempunyai
alat pernafasan tambahan untuk mengambil oksigen dari udara sehingga
dapat hidup di perairan yang kondisinya jelek atau kurang oksigen. Oleh masyarakat Kuantan ikan puyu
dipersepsikan sebagai ikan rawang (ikan rawa).
Ikan ini bersisik dan
bersirip keras sehingga memudahkannya bergerak di atas tanah yang
berair, pada saat tertentu ikan ini memanjat tebing sungai untuk mencari
lingkungan air yang lain. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris
dinamakan climbing perch (gurami yang dapat memanjat).
Bagi masyarakat Kuantan ikan ini familiar sebagai lauk untuk hidangan rumahan. Ikan ini dipersepsikan sebagai ikan yang kurang berkualitas dibandingkan patin, baung dan selais sehingga rumah makan atau restoran di Kuantan Singingi dan Pekanbaru umumnya belum memasukkan masakan ikan puyu dalam daftar menunya.
Berbeda dengan di Banjarmasin, ikan puyu (dalam bahasa Banjar disebut papuyu) merupakan hidangan istimewa bahkan kadang lebih istimewa dibanding ikan patin. Seperti orang Melayu Kuantan, menu harian suku banjar didominasi oleh ikan sungai dan rawa. Alam Kalimantan Selatan yang berawa-rawa menjadi surga bagi berbagai spesies ikan. Ikan papuyu goreng dan bakar umumnya menjadi menu wajib rumah makan khas Banjar di Banjarmasin dan sekitarnya, bahkan beberapa rumah makan khas Jawa dan Cina di Kalimantan Selatan juga menyediakan masakan banjar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar