Translate

IFFC mengundang anda bergabung dan ikut serta dalam pengembangan dari site ini, dalam prosesnya banyak kemungkinan yang bisa terjadi. hal ini tak terlepas dari kunjungan, komentar dan saran dari anda semua yang sangat kami harapkan. dengan kerja keras diharapkan nantinya akan menjadi salah satu site terlengkap yang menghadirkan berbagai artikel, kiat-kiat, saran dan info terkini mengenai frehwater fish.

Saya mengapresiasi kunjungan anda dan sangat menghargai junker yang selalu meninggalkan jejak bukan seorang silent rider yang cuman jadi tukang intip. Hargailah hasil karya blogger dalam pengadaan thread dengan meninggalkan jejak walau hanya beberapa patah kata.

klik sharing --> mempromosikan site
klik fans page --> berlangganan kiriman via FB
klik
join this site --> terkait dengan IFFC

Senin, 10 Januari 2011

TIGER BARB


Tiger barb atau Sumatra barb (Puntius tetrazona) merupakan ikan dari genus puntius yang ditemukan di pulau Sumatera dan Kalimantan (Indonesia), Malaysia dan Kamboja. Tiger barb berukuran kecil dengan panjang tubuh maksimal 7 cm dan lebar tubuh 3 cm.

Ikan ini memiliki warna perak hingga kuning kecoklatan dan mempunyai empat garis vertikal hitam pada tubuhnya, dan juga terdapat warna merah pada sirip dan hidungnya. Beberapa tiger barb memiliki warna yang berbeda walaupun satu spesies, seperti green tiger barb atau moss green tiger barb yang memiliki warna hijau kehitaman pada tubuhnya tanpa adanya garis vertikal dan albino tiger barb yang berwarna kuning dengan empat garis vertikal yang hampir tak kelihatan. Tiger barb merupakan ikan omnivora yang dapat memakan beberapa jenis tanaman, cacing, crustacea dan pangan komersil lainnya, selain itu, mereka juga membutuhkan konsumsi yang berimbang antara daging dengan tumbuhan. Tiger barb bersifat agak aggresif dan hidup secara berkelompok dengan jumlah perkelompok ialah 6 ekor atau lebih. Ikan ini hidup pada suhu 21 – 260C dan pH 6 – 7,5. Tiger barb mencapai kematangan seksual saat panjang tubuhnya mencapai 2 – 3 cm atau pada saat usianya 8 minggu. Betina umumnya lebih besar dan perut yang lebih bulat, sirip punggung yang gelap sedangkan jantan labih terang, mempunyai hidung merah dan garis merah terang di atas sirip punggungnya.


Untuk breeding, siapkan tangki dengan setting tanaman dan air yang bersuhu lebih hangat. Betina biasanya bertelur pada pagi hari dengan jumlah telur sekitar 200 – 500 butir dalam sekali bertelur tergantung kedewasaan betina (semakin dewasa maka jumlah telur yang dihasilkan semakin banyak). Telur agak lengket dan diletakkan di rerumpunan tanaman. Pisahkan induk jika proses bertelur telah selesai karena induk diketahui suka memakan telur mereka sendiri. Telur yang tranparan kekuningan ini akan menetas dalam 36 jam dan anakan ikan akan siap berenang setelah 5 hari. Beri makan anakan ikan dengan brine shrimp sampai mereka cukum mampu untuk memakan pakan komersial.

TAKSONOMI

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Puntius
Species : Puntius tetrazona


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Fans Page

Exit Jangan Lupa Like Ya