Translate

IFFC mengundang anda bergabung dan ikut serta dalam pengembangan dari site ini, dalam prosesnya banyak kemungkinan yang bisa terjadi. hal ini tak terlepas dari kunjungan, komentar dan saran dari anda semua yang sangat kami harapkan. dengan kerja keras diharapkan nantinya akan menjadi salah satu site terlengkap yang menghadirkan berbagai artikel, kiat-kiat, saran dan info terkini mengenai frehwater fish.

Saya mengapresiasi kunjungan anda dan sangat menghargai junker yang selalu meninggalkan jejak bukan seorang silent rider yang cuman jadi tukang intip. Hargailah hasil karya blogger dalam pengadaan thread dengan meninggalkan jejak walau hanya beberapa patah kata.

klik sharing --> mempromosikan site
klik fans page --> berlangganan kiriman via FB
klik
join this site --> terkait dengan IFFC

Senin, 31 Januari 2011

SNAKESKIN BARB


Snakeskin Barb (Puntius rhomboocellatus) merupakan ikan cantik yang sudah jarang ditemukan keberadaannya. Ikan dalam keluarga barb ini, tersebar di pedalaman Kalimantan, Indonesia terutama di sungai-sungai seperti sungai Kapuas, Kepayang, Barito dan Kahajan. Habitat yang dihuni biasanya berupa rawa-rawa yang terhubung dengan sungai-sungai kecil yang banyak ditemukan di kawasan hutan. Keadaan airnya keruh cokelat kehitaman akibat pembusukan material organik yang disertai pelepasan asam humat dan zat kimia lainnya. Kandungan mineral air di habitat asli ikan ini hampir tidak ada dengan pH minimal 3-4. Selain itu, Hutan hujan akan menutupi sebagaian besar permukaan sungai dan hanya sedikit permukaan sungai yang menerima sinar matahari.

Istilah pada nama rhomboocellatus diperoleh dari pola yang berada pada tubuh ikan ini. Rhombo berarti jajaran genjang sedangkan ocellatus berarti mata, ini menunjukkan bahwa pola pada ikan menyerupai mata karena warna pola yang berbeda. Snakeskin barb mempunyai warna tubuh orange kemerahan dengan pola yang menyerupai mata berwarna hitam pada garis terluar dan kemerahan pada bagian dalam. Semua sirip ikan termasuk bagian ekor berwarna transparan yang tersamar warna merah. Ukuran ikan ini kecil dengan panjang tubuh sekitar 88 mm atau 3,5 inchi.

Snakeskin barb muda mempunyai warna tidak secantik ikan dewasa, mereka berwarna keperakan dengan punggung sedikit berwarna merah dan pola yang berwarna pucat. Di aquarium, snakeskin barb merupakan ikan yang peacefull dan cocok bila di campur satu tangki dengan ikan lain seperti Danio, Puntius, Rasbora, loach dan gourami. Selain itu, Snakeskin barb merupakan ikan yang berkelompok, dan dalam aquarium dianjurkan untuk dipelihara dalam jumlah 8-10 ekor. Ikan ini bersifat omnivora, di alam mereka memakan cacing, crustacea, beberapa material tanaman dan kepingan organik lainnya. Di aquarium, mereka dapat menerima makanan apapun karena tidak pilih-pilih makanan. Untuk memperoleh kondisi terbaik dan warna yang bagus, dapat diberi makanan hidup atau beku seperti bloodworm, artemia dan daphnia.


Proses pemeliharaan dapat dilakukan di tangki dengan ukuran 45cm x 37.5cm x 30cm untuk kenyamanan ikan. Setting tangki dapat dibuat menyerupai habitat asli seperti cahaya yang tidak terlalu terang, aksesoris akar, batang atau daun tanaman, dan substrat yang berwarna gelap. Beberapa tanaman air Asia yang dapat bertahan di kondisi ini juga dapat ditambahkan seperti Microsorum pteropus (Java fern), Taxiphyllum barbieri (Java moss) dan Cryptocorynes. Usahakan agar turbulensi filter tidak terlalu bergelombang. Temperatur air tangki dapat dijaga pada 23-280C dengan tingkat keasaman mendekati netral pada pH 5-7. Ikan ini termasuk ikan yang sangat aktif namun tidak agresif dan membutuhkan air berkualitas sangat bagus.

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Puntius
Species : Puntius rhomboocellatus

Snakeskin barb jantan dewasa mempunyai kecenderungan lebih kecil dibanding betina, selain itu juga nampak lebih langsing dan berwarna lebih menyolok dibanding betina. Untuk membreeding, siapkan tangki dengan ukuran 30cm x 20cm x 20cm. Kondisi pencahayaan harus samar-samar dan tersedia tanaman berdaun baik seperti Java moss sebagai tempat ikan meletakkan telur. Pada bagian dasar tangki diberi jala kecil yang ukuran mesh nya cukup besar untuk menangkap telur ikan yang jatuh dan mesh yang cukup kecil untuk induk mencapainya. pH air tangki harus bersifat sedikit asam sampai netral dengan temperatur disetting diatas sedikit suhu tangki pemeliharaan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, pilih pejantan yang berwarna bagus dan betina yang keliatan penuh telur, dan pisahkan mereka ke tangki breeding pada petang hari. Mereka akan bertelur setelah pagi hari dengan telur yang terkumpul pada tanaman. Indukan harus segera dipindahkan setelah bertelur karena indukan akan memakan anakan ikan. Telur akan menetas sete;ah 24-36 jam dengan anakan ikan baru akan bisa berenang pada hari ke 3 atau 4. Anakan ikan yang baru menetas diberi makanan kecil seperti infusoria, sampai mereka mampu untuk menerima makanan seperti daphnia atau Arthemia nauplii. Penggantian air dalam jumlah kecil sekitar 10-20% harus sering dilakukan sampai anakan ikan berusia 3-4 bulan.

Selasa, 25 Januari 2011

JENIS PLECO HIAS

1. Golden nugget.


2. golden pleco.


3. Schneeball (snowball).


4. Gold-seam pleco.


5. Hypostomus species "Recife".


6. Rhino plecostomus.


7. Redfin cactus pleco.


8. the gold mango.


9. Toothnose Pleco.


10. brown zebra.


11. Tiger pleco.


12. Para pleco.


13. Oyapock pleco.


14. Leopard frog pleco.


15. Ditto.


16. King tiger.


17. Much larger albino sailfin pleco.


18. red lizard catfish.


19. Mustard spot pleco.


20. Adonis pleco.


21. Zebra pleco.


22. Pleco Polkadot.



Senin, 10 Januari 2011

TIGER BARB


Tiger barb atau Sumatra barb (Puntius tetrazona) merupakan ikan dari genus puntius yang ditemukan di pulau Sumatera dan Kalimantan (Indonesia), Malaysia dan Kamboja. Tiger barb berukuran kecil dengan panjang tubuh maksimal 7 cm dan lebar tubuh 3 cm.

Ikan ini memiliki warna perak hingga kuning kecoklatan dan mempunyai empat garis vertikal hitam pada tubuhnya, dan juga terdapat warna merah pada sirip dan hidungnya. Beberapa tiger barb memiliki warna yang berbeda walaupun satu spesies, seperti green tiger barb atau moss green tiger barb yang memiliki warna hijau kehitaman pada tubuhnya tanpa adanya garis vertikal dan albino tiger barb yang berwarna kuning dengan empat garis vertikal yang hampir tak kelihatan. Tiger barb merupakan ikan omnivora yang dapat memakan beberapa jenis tanaman, cacing, crustacea dan pangan komersil lainnya, selain itu, mereka juga membutuhkan konsumsi yang berimbang antara daging dengan tumbuhan. Tiger barb bersifat agak aggresif dan hidup secara berkelompok dengan jumlah perkelompok ialah 6 ekor atau lebih. Ikan ini hidup pada suhu 21 – 260C dan pH 6 – 7,5. Tiger barb mencapai kematangan seksual saat panjang tubuhnya mencapai 2 – 3 cm atau pada saat usianya 8 minggu. Betina umumnya lebih besar dan perut yang lebih bulat, sirip punggung yang gelap sedangkan jantan labih terang, mempunyai hidung merah dan garis merah terang di atas sirip punggungnya.


Untuk breeding, siapkan tangki dengan setting tanaman dan air yang bersuhu lebih hangat. Betina biasanya bertelur pada pagi hari dengan jumlah telur sekitar 200 – 500 butir dalam sekali bertelur tergantung kedewasaan betina (semakin dewasa maka jumlah telur yang dihasilkan semakin banyak). Telur agak lengket dan diletakkan di rerumpunan tanaman. Pisahkan induk jika proses bertelur telah selesai karena induk diketahui suka memakan telur mereka sendiri. Telur yang tranparan kekuningan ini akan menetas dalam 36 jam dan anakan ikan akan siap berenang setelah 5 hari. Beri makan anakan ikan dengan brine shrimp sampai mereka cukum mampu untuk memakan pakan komersial.

TAKSONOMI

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Puntius
Species : Puntius tetrazona


Selasa, 04 Januari 2011

CANDIRU (IKAN PALING BERBAHAYA) MELEBIHI PIRANHA

Vandellia cirrhosa Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Siluriformes Famili : Trichomycteridae Genus : Vandellia Cuvier and Valenciennes, 1846 Species V. balzanii V. beccarii V. cirrhosa V. plazaii V. sanguinea Ref: FishBase 2002-08-10 Candirú atau canero (Vandellia cirrhosa) adalah sejenis ikan air tawar yang sekelompok dengan ikan lele. Jenis ini ditemukan di Sungai Amazon dan memiliki reputasi di antara penduduk lokal sebagai ikan paling ditakuti, bahkan lebih dari piranha. Spesies ini berukuran hanya sekitar satu inci panjangnya, berbentuk seperti belut dan tembus pandang sehingga sulit dilihat di air. Candiru adalah sejenis parasit. Ia masuk ke celah-celah insang ikan lain, mengeluarkan tulang belakangnya agar dapat berpegang di tempat, dan meminum darah di insang, sehingga dijuluki "ikan vampir dari Brazil". Terdapat mitos bahwa ikan ini tertarik pada air seni atau darah karena mangsa utama candiru mengeluarkan urea dari insangnya. Nyatanya, hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa hal ini tidak benar.[1][2] Ikan ini juga tidak berburu dengan mencari urea, tetapi dengan penglihatan.[2] Pengobatan tradisional adalah dengan dua tanaman, Xagua (Genipa americana) dan apel Buitach yang dimasukkan ke daerah yang terkena. Kedua tanaman ini akan membunuh dan melarutkan ikan tersebut. Lebih sering, infeksi menyebabkan shock dan kematian korban sebelum candirú dapat diambil. Candiru atau disebut juga canero merupakan jenis ikan air tawar yang sekeluarga dengan ikan lele. Ikan ini dapat ditemukan di sungai amazon dan sungai Oranoco, ikan ini memiliki reputasi sebagai ikan yang paling ditakuti oleh penduduk lokal, ikan ini lebih di takuti daripada ikan piranha. Ikan ini hanya dapat berkembang sampai seukuran 1 sampai 2 inci dan lebar 4 sampai 6 milimeter, memiliki bentuk seperti seekor belut dan hampir transparan, membuatnya hampir mustahil untuk dilihat di dalam air. Ikan yang cepat, perenang yang kuat, lembut dan licin, dengan gigi yang tajam.
Terdapat 3 spesies candiru: candiru berukuran jari dan candiru berukuran tusuk gigi yang biasanya makan dengan cara memasuki ikan yang lebih besar, candiru paus(whale candiru) merupakan pemakan bangkai yang lebih memilih untuk makan dari ikan yang sudah mati Ikan candiru merupakan parasit, modus operandinya sangatlah simpel dan kejam: untuk menemukan ikan, ikan candiru pertama mengecap air, berusaha untuk mengetahui aliran air yang berasal dari ikan lain, setelah mengetahui dari mana aliran air tersebut, ikan itu akan langsung menuju celah-celah sirip ikan itu, duri yang ada di kepala candiru akan melukai insang ikan dan mengeluarkan darah selagi ikan candiru berada di dalam ikan tersebut. Sehingga ikan candiru disebut sebagai ikan vampir dari Brazil.
Ikan ini ditakuti karena ia tertarik pada air seni atau darah, dan bila seseorang berenang telanjang ia akan masuk ke celah anus atau vagina, atau bahkan bila ikannya kecil ke lubang penis – dan mungkin ke dalam urethra). Bila ini terjadi ikan candirú sangat sulit diambil kembali kecuali lewat operasi. Karena ikan ini menemukan mangsanya dengan mengikuti aliran air dari insang ke sumbernya, kencing sambil berenang meningkatkan kemungkinan candirú masuk ke urethra manusia. Cara untuk membunuh ikan ini adalah dengan pengobatan tradisional, dengan air dari dua tanaman : Xagua dan apel Buitach yang dimasukkan ke daerah yang terkena. kedua tanaman ini akan melarutkan ikan tersebut. Dapat juga memalui operasi, tetapi operasi membutuhkan biaya dan waktu.Lebih sering, infeksi menyebabkan shock dan kematian korban sebelum candiru dapat diambil.

IKAN KEHUNG / LUCIUS

Kehung
Channa luciusdari Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur
Channa lucius
dari Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Channidae
Genus: Channa
Spesies: C. lucius
Nama binomial
Channa lucius
(Cuvier, 1831).
Kehung (Channa lucius) adalah sejenis ikan karnivora dari sungai-sungai di dalam hutan. Ikan ini termasuk ke dalam suku Channidae (keluarga ikan gabus). Di beberapa daerah dikenal sebagai muju-muju (Kerinci); gabus cina (Btw.); serta kihung, kehung atau kesung (Kalteng).

Juga runtuk (Kalimantan); bujuk, bujok atau ikan ubi (Malaysia); trey kanh chorn chey (Kamboja); serta splendid snakehead atau forest snakehead (Inggris).

Ikan yang bertubuh gilig memanjang, seperti peluru kendali. Panjang total ikan dewasa dapat mencapai 360 mm.


Kepala bagian atas (belakang) agak mencembung, namun tak begitu kentara pada spesimen berukuran kecil. Dengan bercak-bercak besar di sisi tubuh dan garis-garis (pita) miring berwarna gelap di bagian perutnya. Sederetan gigi berbentuk taring terdapat pada langit-langit (vomer dan palatine) mulutnya, di antaranya terdapat gigi-gigi yang lebih kecil. Pangkal sirip dorsal dengan gurat sisi diantarai oleh 5½ deret sisik.


Jari-jari (duri) lunak pada sirip dorsal (punggung) berjumlah 38-41 buah; pada sirip anal (dubur) 27-29 buah. Gurat sisi pada ikan dewasa antara 58-65 buah.

Warna tubuhnya sangat bervariasi. Ikan muda berwarna kecoklatan di punggung dan kekuningan di perutnya. Sebuah garis (pita) gelap berjalan dari belakang mata hingga ke ekor, namun di sisi badan terputus-putus membentuk deretan bercak gelap berukuran besar. Di antara bercak-bercak itu, agak ke sebelah atasnya, terdapat deretan bercak yang kedua, yang sering menyatu dengan warna gelap di punggung ikan. Sela-sela di antara kedua deretan bercak itu membentuk garis zigzag terang memanjang sisi tubuh. Namun warna-warna ini kerap mengabur pada ikan yang tua.

Sungai-sungai di pantai timur Sumatra tengah dan selatan; Kalimantan (Kapuas, Mahakam, Kayan, Sarawak bagian selatan); dan Jawa. Juga Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos (Sungai Mekong), dan Cina.


Hidup terutama di sungai-sungai di hutan dan rawa gambut, menyukai aliran air yang cukup deras. Namun juga ditemukan di danau, waduk dan kolam. Cenderung krepuskular atau nokturnal, ikan ini kerap dijumpai di bagian perairan yang banyak bervegetasi.

Ikan kerandang (Channa pleuropthalmus) memiliki 4-5 bercak-bercak hitam berderet di tiap sisi tubuhnya, namun bercak-bercak itu dikelilingi cincin kuning atau merah membentuk ocelli, bercak serupa mata. Jari-jari sirip dorsal 40-43; sirip anal 28-31; gurat sisi 57-58.

Facebook Fans Page

Exit Jangan Lupa Like Ya