Translate

IFFC mengundang anda bergabung dan ikut serta dalam pengembangan dari site ini, dalam prosesnya banyak kemungkinan yang bisa terjadi. hal ini tak terlepas dari kunjungan, komentar dan saran dari anda semua yang sangat kami harapkan. dengan kerja keras diharapkan nantinya akan menjadi salah satu site terlengkap yang menghadirkan berbagai artikel, kiat-kiat, saran dan info terkini mengenai frehwater fish.

Saya mengapresiasi kunjungan anda dan sangat menghargai junker yang selalu meninggalkan jejak bukan seorang silent rider yang cuman jadi tukang intip. Hargailah hasil karya blogger dalam pengadaan thread dengan meninggalkan jejak walau hanya beberapa patah kata.

klik sharing --> mempromosikan site
klik fans page --> berlangganan kiriman via FB
klik
join this site --> terkait dengan IFFC

Senin, 30 Mei 2011

SIAMESE ALGAE EATER

SIAMESE ALGAE EATER (Crossocheilus siamensis)
FAMILY: Gyrinocheilidae
TYPE: Cyprinids
MAX SIZE: 6" (approx. 15cm)
ORIGIN: Southeast Asia
DIET: Omnivorous
CHARACTER: Peaceful
MISC: generally considered to be the best all-around algae eater available to aquarists, commonly confused with Flying Fox (Epalzeorhynchos kalopterus)


Pemakan algae yang cukup efektif, memakan alga benang dan black brush algae (algae sikat) yang seringkali diabaikan oleh ikan / pemakan algae yang lain. Mereka juga memakan planaria (cacing pipih) yang dapat menjadi gangguan di dalam akuarium.


SAE bisa sedikit teritorial dengan spesies mereka sendiri, sebaiknya dipelihara sendiri atau dalam jumlah 5 atau lebih dalam aquarium yang besar.

Berbeda dengan chinese algae eater (CAE), SAE memakan lebih banyak alga daripada CAE. CAE akan berhenti makan algae ketika tumbuh menjadi besar. CAE juga bisa menjadi agresif, dan mengganggu ikan lainnya. Ukuran aquarium untuk sepasang SAE dewasa adalah 100 liter (25 galon). Akuarium harus panjang dan memiliki banyak tanaman hidup.

SAE merupakan ikan yang sangat kuat, mudah untuk dipelihara dan diberi makan, jika algae telah habis, boleh diberikana makanan ikan seperti flake, pelet, makanan hidup, sayuran dll. SAE cukup rajin dalam menyingkirkan algae dari tanaman. Jangan biarkan mereka kehabisan bahan makanan atau moss anda akan botak dijadikan cemilan. SAE juga merupakan salah satu ikan cukup kuat dalam melompat.




Jumat, 20 Mei 2011

CHINESE ALGAE EATER


Gyrinocheilus
Gyrinocheilus aymonieri
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Cypriniformes
Family: Gyrinocheilidae
Genus: Gyrinocheilus
Vaillant, 1902

CAE (Chinese Alga Eater ) atau sering disebut juga Lemon Alga Eater adalah sejenis ikan Herbivora, ikan ini khusus pemakan lumut ukuran di alam liar bisa mencapai 28 cm, tapi kalau diakuarium paling maksimal  10-20cm. Warna ikan ini kuning dan putih atau putih kekuning2an. Ikan ini termasuk ikan pendamai tapi jail karena paling senang mengganggu / mencolek ikan lainnya, dan suka hinggap di ekor ikan2 yang besar ukurannya seperti mas koki.

Gyrinocheilus, juga disebut Chinese algae eater atau sucking loach, adalah satu-satunya jenis dalam famili Gyrinocheilidae, famili terkecil dari Southeast Asian cypriniform fishes tinggal di perairan beraliran deras.


A Golden sucking loach.

A striped Chinese Algae Eater.

Kamis, 19 Mei 2011

RED TAIL CATFISH


Red Tail Catfish (Phractocephalus hemioliopterus) merupakan ikan golongan catfish bersungut panjang yang mendapatkan namanya dari warna orange kemerahan di ekornya. Ikan ini berasal dari sungai Amazon dan mempunyai beberapa nama lokal di daerah asalnya seperti Cajaro di Venezuela dan Pirarara di Brazil. Rat tail catfish dapat mencapai ukuran tubuh yang sangat besar yakni sekitar 3 sampai 5 kaki bahkan dianggap sebagai catfish terbesar yang tersedia untuk penghobi. Tubuh ikan ini mempunyai warna dasar hitam dengan merah atau orange di ekor dan sirip punggungnya.

Sisi bagian bawah ikan berwarna putih tebal yang memanjang dari belakang insang sampai pangkal ekor. Bagian kepala berwarna coklat gelap dengan bintik-bintik hitam. Ikan ini mempunyai tiga pasang kumis yang panjangnya tidak akan melebih sirip punggungnya.

Red tail catfish merupakan predator sejati dengan makanan utama adalah ikan lain yang lebih kecil, crustaceae dan makanan hidup atau beku lainnya. Ikan dewasa dan muda juga menyukai cacing tanah sebagai makanan dan makanan cangkang lainnya seperti kepiting sungai dan remis. Anakan dapat diberi makan dua kali sehari lalu diturunkan porsinya menjadi sehari sekali, enam kali seminggu sampai mereka mencapai tahapan remaja.

Ikan dewasa dapat diberi makanan yang cukup besar selama sekali atau dua kali seminggu dan ikan akan menggunakan sisa hari yang lain untuk mencernanya. Red tai catfish dapat melahap mangsanya langsung karena ukuran mulut yang lebar dan nafsu makannya yang cukup besar. Kemungkinan ikan ini menggunakan Chemosensory untuk mendeteksi mangsa.Oleh karena itu perawatan di aquarium jangan dicampur dengan ikan kecil karena akan langsung menganggapnya sebagai makanan.


Walaupun termasuk salah satu ikan raksasa sungai, namun dihabitat aslinya ikan ini tidak dijadikan makanan oleh warga sekitar. Hal ini dikarenakan warna dagingnya yang cenderung kehitaman berbeda dengan ikan lain yang dagingnya berwarna putih. Namun red tail catfish yang telah disilangkan dengan ikan lain seperti Zebra Sholvenose biasanya hormonnya digunakan sebagai makanan pertumbuhan ikan. Hasil persilangan ini terkadang oleh beberapa orang akan diberi nama dari varietas yang berbeda.

Red tail catfish banyak hidup di sungai besar, rawa, laguna, anakan sungai dan muara. Ikan ini merupakan ikan yang bergerak lambat dan banyak menghabiskan waktunya di dasar sungai. Sebagai predator, Red tail catfish adalah tipe pengintai dan penyergap mangsa. Hidup pada lingkungan yang bersuhu 20-26 0C dan pH 6-7. Untuk perawatan di aquarium membutuhkan tangki yang besar mengingat ukuran ikan ini, setidaknya membutuhkan tangki 4000 gallon. Tankmate yang cocok hanyalah ikan yang memiliki ukuran lebih besar yang tidak mampu dijangkau dengan mulutnya. Adanya batuan dan tempat sembunyi membuat ikan lebih nyaman karena ikan suka bersembunyi (di alam cenderung nocturnal).

Keberhasilan cara breeding ikan ini, sampai sekarang belum pernah dilaporkan dan susah dilakukan dalam skala aquarium karena harus menggunakan tangki berukuran besar. Perbedaan jenis kelamin juga susah dilakukan walaupun beberapa ikan menunjukkan perbedaan tingkat kemerahan pada ekor dan tingkat kehitaman pada kepalanya. Pertumbuhan Red tail catfish termasuk cepat sehingga sebenarnya tidak cocok sebagai ikan aquarium tapi lebih cocok sebagai ikan kolam. Sebagai binatang piaraan, Red tail catfish dapat dilatih sehingga ikan ini dapat meraih makanan dari tangan kita (dimana tidak semua ikan bisa melakukan ini).

TAKSONOMI
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Siluroformes
Family : Pimelodidae
Genus : Phractocephalus
Species : Phractocephalus hemioliopterus

Selasa, 10 Mei 2011

AFRICAN SNAKEHEAD

African Snakehead ( Parachanna obscura )

African snakehead adalah sejenis gabus hias yang berasal dari Afrika. Dari namanya sendiri sudah menandakan bahwa gabus ini berasal dari benua yang memiliki julukan Benua Hitam. Daerah persebarannya cukup luas, meliputi hampir seluruh negara di pantai barat laut Afrika. Kira-kira distribusi habitatnya meliputi Niger, Burkina Faso, Senegal, Kamerun, Rep. Demokratik Kongo, Chad, hingga Sudan. Habitat yang didiami oleh ikan ini antara lain rawa-rawa dataran rendah, perairan yang bervegetasi padat, serta dataran banjir. Ukuran maksimal gabus ini termasuk besar, dapat mencapai 40 cm, meskipun ukuran gabus ini kalah dengan ukuran gabus toman yang hidup di negara kita. Gabus ini memiliki corak tubuh mirip batik yang menarik, warna dasarnya coklat muda dengan bulatan - bulatan memanjang yang berwarna hitam. Bagian perut memiliki warna yang lebih pudar. Bentuk kepalanya meruncing hampir menyerupai bentuk kepala ular (karena inilah orang-orang Barat menyebut ikan gabus dengan nama snakehead). Sirip-siripnya memiliki warna yang sama dengan tubuhnya.

Karena corak tubuhnya yang menarik inilah gabus ini sangat terkenal sebagai ikan hias. Seperti gabus pada umumnya, gabus ini memiliki organ suprabranchial yang memungkinkan untuk bernafas di luar air. Hanya saja, organ suprabranchial pada spesies gabus Afrika sedikit lebih primitif dibandingkan pada spesies Asia sehingga setiap spesies gabus Afrika dimasukkan dalam genus Parachanna. Ikan Gabus ini adalah spesies ikan karnivora yang memangsa ikan kecil dan invertebrata di alam. Analisis lambung pada gabus liar juga menemukan sejumlah materi tanaman dan detritus lainnya, mungkin hal ini disebabkan karena sejumlah materi itu tertelan oleh ikan tersebut. Di akuarium, pakan yang diberikan mesti berupa pakan hidup meskipun gabus ini dapat menyesuaikan diri dengan pakan beku, misalkan ikan kecil, udang, bloodworm atau cacing beku. Pakan kering biasanya tidak akan diterima. Akuarium dapat ditanami tanaman air dengan kepadatan longgar serta tanaman air yang mengapung untuk penutup sebagai dekorasi. Sisakan banyak ruang terbuka sebagai daerah renang.


Akuarium yang digunakan setidaknya minimal berukuran 121 x 38 x 38 cm. Kondisi air yang dibutuhkan ; pH 6-7,5 temperatur air 26-30°C. Tankmates yang cocok untuk ikan ini adalah ikan yang berukuran sama besarnya seperti Polypterus, tigerfish, catfish, pleco, atau cichlid besar. Namun, tidak ada jaminan keadaan tankmates akan baik-baik saja bila dipelihara dengan gabus ini. Apalagi bila memelihara tankmates yang berukuran lebih kecil, kira-kira ukuran tankmates kurang dari 2/3 ukuran gabus ini, sudah bisa dipastikan gabus ini menganggapnya sebagai makanan. Pilihan terbaik adalah memeliharanya bersama jenisnya saja dalam satu akuarium. Ukuran tubuh ikan betina lebih besar daripada ikan jantan. Gabus ini sangat jarang memijah dalam penangkaran. Ikan ini matang secara seksual ketika berukuran 10 cm. Pemijahan terjadi pada bagian permukaan air yang dikelilingi oleh tanaman air.

Proses pemijahan dimulai dengan gerakan saling mengitari yang kemudian intensitasnya semakin meningkat sampai kedua indukan tersebut saling berangkulan. Pada saat inilah telur dan sperma dilepaskan. Gabus ini kemudian sejenak beristirahat dan mengulangi prosesnya lagi terdapat 500 telur yang mengambang di antara tanaman air yang mengapung. Kedua indukan akan menjaga telur yang akan menetas dalam waktu 24 jam atau lebih. Burayak-burayak akan berenang bebas tiga hari kemudian. Setelah seminggu para burayak akan cukup besar untuk diberi makan naupili dan microworm. Enam sampai delapan minggu kemudian pisahkan anakan ikan tersebut agar tidak dimangsa oleh induknya sendiri, terutama ikan betina. Bila ingin memijahkannya peliharalah ikan ini dalam kelompok sejak masih kecil untuk memberi kesempatan membentuk pasangan secara alami.

Minggu, 01 Mei 2011

WHITE STURGEON

Ikan sturgeon mendiami daerah subtropik yang bersuhu sedang maupun dingin. Ikan ini mampu tumbuh dengan baik pada perairan dengan suhu rendah dan dingin di daerah subtropis dan kutub. Ikan sturgeon dapat tumbuh mulai ukuran 2 – 3,5 m dengan pertumbuhan maksimal yakni mencapai 5,5 m. dengan bobot sebesar itu, ikan sturgeon merupakan pemangsa terbesar di perairan tawar. Kalau anda mungkin termasuk orang yang cukup kaya untuk makan malam di sebuah restaurant tentunya anda mengenal makanan yang satu ini yaitu telur kaviar yang merupakan telur ikan sturgeon, sebuah makanan yang sangat mewah dengan harga yang bisa mencapai ratusan dollar per porsinya. Dengan harga yang sangat mahal, telur surgeon dicari oleh banyak orang untuk dijadikan makanan. Ikan sturgeon menjadi ikan favorit bagi banyak pemancing terutama di eropa untuk diambil dagingnya sekaligus diambil telurnya.
Meski ikan sturgeon berukuran besar, namun ikan ini bukanlah merupakan ikan predator. Makanan ikan sturgeon berupa kerang – kerang kecil, udang- udang didasar kali dan berbagai macam telur ikan yang berada di dasar perairan. Ikan sturgeon merupakan pemangsa dasar atau bottom feeder. Mulutnya bentuknya lunak dan tidak bergigi sehingga ia mencari makan dengan mengaduk – aduk dasar perairan dengan mulutnya dan memangsa makanan yang terdapat di perairan keruh itu dengan menghisapnya. Ikan sturgeon mungkin hampir sama dengan ikan pembersih kaca yang ada di Indonesia. Dengan cara makan yang cukup kuno tersebut ikan sturgeon hidup sangat bergantung dengan kondisi dan kualitas air. Jika dasar perairan mengandung banyak makanan, maka perkembangannya bisa menjadi maksimal.

Sebagai salah satu ikan raksasa yang pernah ada, ikan sturgeon dapat tumbuh hingga puluhan tahun, tercatat terdapat ikan ini yang mampu mencapai umur 100 th. Dengan masa hidup yang lama, pertumbuhan ikan sturgeon juga cukup lambat termasuk masa reproduksi dan perkembangbiakannya. Sehingga sangat rentan terhadap kepunahan dan penangkapan ikan yang kurang bertangguna jawab.
Pemanfaatan telur caviar sebagai makanan khas dan bergengsi menjadi masalah tersendiri bagi ikan sturgeon karena pertumbuhannya yang lambat ikan ini sekarang termasuk ikan langka yang susah ditemukan. Di beberapa negara maju penangkapandan pemancingan ikan sturgeon sudah diatur dengan undang – undang perikanan dengan aturan yang amat ketat, bahkan beberapa negara melarang penangkapan ikan sturgeon untuk keperluan konsumsi. Pemanfaatan telur kaviar sebagai bahan masakan sangat menggangu perkembangbiakan ikan ini . karena telur yang sebenarnya dipakai untuk berkembangbiak akhirnya malah dijadikan pemuas nafsu makan sebagian orang yang kaya. Semoga perlindungan ikan sturgeon semakin hari semakin ketat untuk mencegahnya dari kepunahan. Read more: http://www.zonaikan.com/2011/11/white-sturgeon.html#ixzz2F39vzbcl

Facebook Fans Page

Exit Jangan Lupa Like Ya